Wahh.., lama ga posting ni.. sedikit copas tp gpp lah. karena kesibukan ato kemalasan, nyang jelas baru mo post lagi ni.
Ok lah.. langsung aja ke pointnya, disini saya akan menjelaskan
tentang teknik sablon kaos dari mulai peralatan, bahan dan proess secara
garis besarnya ajah.. siap Mas Bro..?
1. Siapkan alat dan bahan
a. Screen (kain gasa terbuat dari Polyster/Nylon)
Screen atau kain gasa adalah sehelai kain yang punya kerapatan tertentu
dan direntangkan diatas bingkai kayu atau alumunium. Kerapatan screen
berbeda-beda untuk setiap media yang akan disablon. Untuk media sablon
kain atau kaos, biasanya memakain screen dengan ukuran kerapatan T48,
T54, T61, T77 dan T90 yang mana ukuran tersebut mempunyai pori-pori yang
kasar.
b. Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintetis)
Rakel terbuat dari karet sintetis dan dipasang di gagang kayu yang
digunakan sebagai alat penyapu tinta di atas screen. Rakel mempunyai
bermacam jenis sesuai kegunaannya masing-masing, dapat dibedakan dari
ujung mata dari karetnya tersebut. Beberapa rakel yang banyak dijumpai
dipasaran diantaranya: Rakel Segitiga, (Digunakan untuk sablon dengan hasil tipis), Rakel Cembung, (Digunakan untuk sablon dengan hasil tebal), Rakel segi empat, (Bisa digunakan untuk hasil tebal maupun tipis).
Untuk Sablon di media kaos saya sendiri lebih memilih untuk memakai
Rakel cembung. Atau sebenarnya penggunaan rakel disesuaikan juga dengan
kebutuhan hasil yang diinginkan. (kumaha kalincahan maenkeun tangan we
lah… hehe..).
c. Obat Afdruk (Apreuk ; bs sunda)
Yaitu terdiri dari dua komponen cairan kental/emulsion dan sensitizer
yang biasanya berwarna orange dan berwadah lebih kecil dari
emulsion-nya. Obat afdruk (asa teu pantes nyebut obat teh lah.. jiga
jang nu gering bae… kita sebut ULANO sajah yah..). ULANO hanya salah
satu merk dari peranti tersebut, walaupun sebenarnya masih banyak
brand-brand obat afdruk yang lain yang ada dipasaran. Tetapi disini kita
pakai ulano sajah yang kebanyakan dipakai orang.
Ada dua macam jenis dari ulano sesuai penggunaannya.
Ulano 133, 569
untuk penyablonan menggunakan cat minyak (oil base), seperti M3, M4, Terpin, Bensin maupun minyak tanah.
Ulano TZ-TZD
penyablonan menggunakan cat air (water base) seperti tekstil color, Pigmen, dan tinta-tinta lain yang berbasis air.
d. Mika
Boleh pakai penggaris, mistar, jidar, bekas kartu nama, ato bekas
kartu perdana, ato kartu remi. Digunakan untuk menyaputkan Ulano di atas
screen supaya rata dan tipis disaat akan melangsungkan prosesi afdruk.
e. Busa dan Kaca
Busa usahakan yang berwarna hitam dengan tebal sekitar kurang lebih
5cm atau disesuaikan sajah, besarnya juga disesuaikan dengan besar
screen yang akan dipakai.
Kaca dengan tebal 5mm besarnya disesuaikan pula dengan screen yang akan dipakai.
Busa dan kaca tersebut nantinya digunakan untuk menjepit film di atas screen saat prosesi afdruk.
f. Semprotan air
Menggunakan semprotan air biasa ga usah pake steem. Digunakan untuk
membersihkan sisa emulsi yang masih menempel di screen saat pencucian
hasil afdruk.
g. Triplek
Ga usah gede-gede, sesuaikan saja dengan besar media kaos yang akan
di sablon. Triplek digunakan untuk alas kaos ketika proses sablon
berlangsung.
h. Lem Kaos / lem sticker
Lem digunakan untuk merekatkan kaos di triplek atau alas supaya kaos
tidak bergeser saat disablon, selain itu saat berguna pula ketika
melakukan penyablonan dengan banyak warna. Lem beragam macam dipasaran,
ada yang spray ada juga yang cairan biasa dioleskan dengan kuas.
i. Hairdryer
Hairdryer yang biasa dipake ibu-ibu bebenah rambut. Digunakan untuk mengeringkan Ulano setelah disaputkan ke screen.
j. Tinta Sablon
Tinta untuk sablon banyak macamnya, penggunaan tinta harus
disesuaikan dengan media yang akan disablon. Untuk pencetakan diatas
media plastic, kertas, kain, kulit, kaos, kaca, dll mempunyai jenis
tinta masing-masing. Karena disini yang akan dibahas hanya sablon kaos,
makana hanya tinta tekstil ajah yang akan saya jelaskan disinih:
- Tinta Karet
Tinta ini bias dipakai untuk semua bahan
jenis katun atau semi polyester. Tetapi walaupun begitu, jika ternyata
kandungan polyester kain tersebut terlalu tinggi, disarankan memakai
tinta karet yang khusus diformulasikan untuk bahan polyester.
Pencampuran tinta karet dan pigmen ada takaran tertentu agar hasil
yang didapat maksimal, yaitu 9:1 dimana untuk 1 kg tinta pencampurannya
yaitu 900gr tinta karet dan 100gr pigmen warna.
- Rubber Transparant / GL Transparant
Sesuai dengan namanya, tinta ini bersifat transparan ato tembus
pandang. Sangat cocok untuk sablon separasi dan raster halus juga
memiliki kepekatan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan pasta
karet biasa. Tetapi tinta ini tidak bisa digunakan diatas media kain
yang berwarna gelap karena sifatnya yang transparan. Kalau dipakai
diatas kain yang berwarna gelap harus di blok putih dulu.
- Medium / Extender / Pigmen
Sama seperti jenis tinta diatas, tinta jenis ini juga mempunyai sifat
tembus pandang alias transparan, tetapi kualitasnya tidak sebagus GL
transparan. Tinta ini biasanya digunakan untuk pencetakan yang tidak
begitu memerlukan kualitas prima. (murah meriah…)
- Puff / Foaming
Tinta jenis ini akan mengembang bila melalui proses curing
(pengepresan) yang benar. Efek pengembangannya dapat diatur dengan
menambahkan pasta karet kedalamnya. Selain itu lamanya pengepresan dan
suhu panas dalam proses pengepresan sangat mempengaruhi hasil
pengembangan dari tinta ini.
- Tinta Plastisol
Tinta yang satu ini boleh dibilang jarang digunakan oleh
penyablon-penyablon biasa, mengingat harganya yang lumayan mahal juga
proses dan peralatan yang digunakan pun cukup mahal pula untuk melakukan
proses drying dan curingnya. Karena tinta ini cukup unik, dia tidak
akan mengering tanpa melalui proses curing yang benar. Tinta ini sangat
kuat dan tidak mudah rusak saat pencucian. Selain itu dapat menghasilkan
warna-warna yang mantapp, terutama untuk penyablonan raster yang
membutuhkan detail tinggi.
- Super White
Hampir mirip dengan tinta GL, tetapi memiliki kelebihan daya tutup
yang lebih baik dan menghasilkan warna putih yang tegas dan terang.
Sangat cocok untuk sablon diatas kain yang berwarna gelap.
Penjelasan mengenai tinta mungkin cukup segitu dulu ajah lah.. walau
sebenarnya masih banyak selain dari jenis-jenis tinta diatas berikut
aksesories-aksesories tambahan lainnya yang suka dipakai oleh para
penyablon. Mungkin bias dibahas lagi di laen postingan lah…. J
Ok deh.. Om Bro..Mas Bro.. sepertinya peralatan dan perlengkapan kita
diatas sudah cukup memenuhi untuk praktek dasar sablon kaos. Sekarang
mari kita langsung menuju proses sablon dari awal.
1. Proses pembuatan film / klise
Film atau klise adalah gambar atau desain yang di print diatas
plastic transparan atau kertas kalkir. Pembuatan film bisa kita kerjakan
sendiri kalau bisa maenin program-program desain grafis vector seperti
corel draw atau freehand atau dll. Kalau kemampuan kita terbatas dalam
menggunakan program-program tersebut, baiknya kita mafaatkan saja jasa
tukang setting. Banyak kok bertebaran jasa-jasa tukang setting, kita
tinggal berikan saja konsep dari desain yang kita inginkan, nanti biar
tukang settingnya sendiri nyang repot..
Disini sebagai contoh saya punya film nyang lagi di print dapet dari buka-buka kakus… aeh kaskus…
2. Proses Afdruk
Yaitu sebuah prosesi pemindahan gambar yang ada di film/klise ke
screen sehingga screen siap digunakan untuk mencetak gambar di puluhan
bahkan ratusan kaos.
Berikut prosesnya:
a. Siapkan screen kosong, bersihkan dan pastikan tidak ada kotoran sedikitpun yang menghalangi pori-pori kain screen.
b. Siapkan adonan afdruk dengan mencampur Ulano emulsion dan
sensitizer secukupnya dengan perbandingan 1:9, yaitu 1 sensitizer, 9
emulsion diaduk sampai benar-benar nyampur.
c. Saputkan adonan Ulano di permukaan screen luar dalam menggunakan mika, penggaris, atau apa saja yang penting rata.
d. Setelah benar-benar disaputkan rata diatas screen, kemudian
keringkan menggunakan hairdryer atau bisa juga menggunakan kipas angin.
PENTING..!
Selama proses penampuran
adonan Ulano, penyaputan diatas screen sampai pengeringan, baiknya
dikerjakan di ruangan yang tidak terlalu terkena cahaya matahari atau
lampu yang kuat. Karena Ulano yang telah dicampur dengan sensitizer
mempunyai kepekaan terhadap cahaya, sehingga bisa menyebabkan proses
afdruk gagal.
e. Setelah kering, kemudian ambil film/klise, busa dan kaca yang
telah kita siapkan tadi. Ganjalkan busa dibagian bawah screen, letakan
film diatas screen dengan posisi terbalik lalu jepit dan tekan dengan
kaca.
Setelah langkah-langkah diatas selesai, barulah screen yang telah
kita lengkapi dengan busa, kaca, film, yang telah kita tumpuk tadi
dibawa keluar untuk menerima pencahayaan dari sinar matahari langsung.
Proses penyinaran tidak perlu lama-lama, perkirakan saja sekitar 20 – 30
detik. Apalagi kalau kondisi cahaya matahari lagi terik sangat.
f. Setelah proses pencahayaan dirasa cukup, screen kita bawa kembali
ke tempat teduh, busa, kaca, dan film yang tadi numpuk diatas screen
kita lepaskan kemudian siramlah screen dengan air untuk memunculkan
gambar yang telah tercetak di atas screen hasil penyinaran dari proses
afdruk tadi. Bersihkan dan perjelas gambar yang Nampak di screen
menggunakan semprotan.
Setelah gambar di screen sudah cukup jelas dan bersih keringkan
kembali screen, bias kembali memakai hairdryer atau dijemur di terik
matahari. Setelah kering screen baru siap untuk digunakan.
4. Proses penyablonan
Setelah proses afdruk diatas rampung, kita lanjutkan dengan proses
penyablonan. Untuk peraktek kali ini, kita gunakan saja tinta GL biasa.
a. Ambil triplek dan lem kaos yang telah kita siapkan tadi, lalu
semprotkan atau sapukan secara merata lem di permukaan triplek. Ini
berguna agar kaos tidak bergeser saat penyablonan.
b. Setelah dirasa lem sudah merata dioleskan keseluruh permukaan
triplek, masukan triplek kedalam kaos yang akan kita sablon dan ratakan
dengan tangan jangan sampai ada kerutan-kerutan dipermukaan kaos.
c. Sekarang kaos telah siap untuk disablon. Letakan screen yang telah
kita afdruk tadi di atas kaos, posisikan letak gambar ditengah kaos
atau terserah disebelah mana sesuai keinginan kita.
d. Setelah langkah diatas rampung, tuangkan cat di atas screen. Cat dituangkan diluar gambar yang akan kita sablon.
e. Setelah cat dituangkan rata dari ujung ke ujung, kini saatnya
penyapuan tinta menggunakan rakel yang telah kita persiapkan. Dalam
penyapuan tinta, rakel jangan terlalu ditekan juga jangan terlalu
ngangkang, sedang-sedang saja. Disini diperlukan latihan terus-menerus,
nantinya akan ketemu dengan sendirinya seperti apa dan bagaimana
penekanan rakel saat penyapuan tinta agar menghasilkan sablonan yang
bagus. Perhatikan, screen jangan sampai bergeser saat penyapuan tinta.
f. Setelah tinta rata disapukan dengan rakel keseluruh permukaan
gambar, angkat screen dan lihat hasilnya. Kaos telah berhasil kita
sablon, keringkan dengan dijemur dengan tanpa membuka dulu alas
tripleknya.
Proses penyablonan selesai.
Teknik diatas hanyalah teknik dasar sablon kaos. Sebenarnya ada
berbagai macam trik-trik lagi yang suka dipakai para penyablon-penyablon
dalam prosesi sablon kaos untuk membuahkan hasil yang maksimal. Dalam
hal ini latihan-latihan dan percobaan-percobaan sangat membantu
keterampilan kita dalam menyablon.
Cukup disinilah dulu postingan saya tentang teknik dasar sablon kaos
Mas Bro.. n tarima kasih bagi pemilik gambar-gambar di kaskus yang udah
saya pinjam gambar-gambarnya. Berhubung saya kaga punya foto-foto proses
sablon saya sendiri..
Sakian, semoga dapat dipahami dan bermanfaat….. salam redaksi